Geoscience Gigantic Competition UI 2023 : Bagian Kedua

 [ Melanjutkan dari bagian kesatu ] 

Setelah berjibaku dengan waktu dan bikun blue line yang ngaretnya masyaallah, akhirnya sampai di area FMIPA UI. Kesan pertama, gede banget! Arsitektus bata oranye khas kampus makara gampang dijumpai di area fakultas ini, karna termasuk fakultas pertama di kampus depok. Sambil agak kebingungan, baca peta fakultas buat mencari gedung A. Ternyata, dari tugu FMIPA tinggal belok kiri lurus kencang sampai ketemu gedung persis di tengah taman, bentuknya diamond sekitar 4 atau 5 tingkat, tidak begitu tinggi dibanding gedung lain. Pagi itu peserta lomba olimpiadenya baru sekitar 4 orang yang hadir, lalu bertambah 1 ketika acara mau dimulai. Acara dibuka dengan seremonial lagu kebangsaan, sambutan-sambutan, dan pemaparan teknis pengerjaan ujian. Babak final ini, dibagi ke 5 babak yang akan kuceritakan disetiap paragraf nantinya. 

Pada babak pertama, kami masuk ke ruang observasi batuan. Disana kami diberi soal tentang pemerian atau identifikasi mineral dan batuan. Borangnya terdiri dari 2 soal saja, halaman 1 untuk mineral dan halaman 2 untuk batuan. Kami juga bebas memilih objek mana yang akan diidentifikasi, saat itu aku mendapat mineral "azurite" dan batuan "granit dominan orthoclase". Isi borang yang pertama yaa seperti kita mengidentifikasi mineral pada umumnya, mulai dari warna cerat kekerasan dll. Juga borang yang kedua juga seperti pada umumnya, seperti keterkandungan mineral, belahan, hubungan tekstur mineral, dll. Tantanganku saat itu sebetulnya tidak berat, kita hanya diminta fokus pada objek yang diberikan. Hanya kebetulan aku ngga pernah melihat azurit dan ngga kepikiran jadi kujawab kyanit hehe.. Here is the tips : Kerjakan dari yang paling mudah diidentifikasi, sampai yang paling sulit. Fokus pada batuan kalian saja yaa! 

Pada babak kedua, kami masuk ke ruang fotogrametri kalau ngga salah, karna banyak mikroskop untuk analisis mineral pakai mikroskop. Di babak ini kami diminta mengerjakan soal tentang mengurutkan stratigrafi dan melihat hubungan struktural yang terjadi di sana. Harus fokus banget, karna ruangannya super dingin, AC aja sampai 5 padahal ruangannya ngga lebih besar dari 10x10 meter. Tips untuk soal stratigrafi : pahamin setiap lapisan mulai dari paling tua/bawah (hukum superposisi / uniformitarism), pas-pas in kalau ada struktur lipatan, sesar, atau intrusi. 

Pada babak ketiga, kami masuk ke ruang penuh buku, mungkin itu ruang perpustakaan mininya prodi geologi. Kami mengerjakan soal tentang geologi struktur dan menentukan lebar lapisan batu bara pada suatu lapisan pasir. Diberi juga arah arah mata angin (bearing) dan besar dip untuk menentukan lebar lapisan. Subtes ini cukup membuatku struggling ya karna memang cukup sulit dipahami sih, naruh arah lapisannya itu loh yang cukup memakan waktu mikir, apalagi pakai hukum sinus untuk mengerjakannya yhaa lumayan. Semangatt buat subtes ini dan tips dari aku adalah pelajarin lebih dalam tentang geologi struktur, terutama di bagian perlapisan ini. Dengan kalian memahami trigonometri, semua jadi lebih mudah. 

Pada babak keempat, kami masuk ke ruangan observasi paleontologi yang isinya adalah banyak fosil seperti nautilus, crinoid dan lainnya. Karena sudah masuk di ruang geologi sejarah, otomatis soalnya adalah tentang geologi sejarah. Kami diminta mengerjakan 1 borang berisi tentang relative dating atau pengidentifikasian usia menggunakan umur fosil. Jika kalian dapat memahami struktur waktu geologi, pastinya bisa mengerjakan disini. Diperlukan ketelitian untuk menjawabnya karena cukup menjebak, dengan banyaknya jenis fosil dan rentang waktu yang berbeda-beda. Tips dari aku, coba urutkan dulu dari yang tertua sampai termuda baru lakukan dating untuk mendapat rentang masa yang tepat. 

Pada babak kelima, kita diminta hanya mempresentasikan ulang dan menjelaskan argumen jawaban kita di depan dewan juri. Kita akan masuk di salah satu ruangan dan menjelaskan dari proyektor. Karena sesi presentasi, otomasis cara pembawaan materi juga termasuk penilaian loh! Jadi, pahami betul mengapa kalian menjawab soal soal tes tadi. Jelaskan saja apa yang ada yaa tanpa perlu penambahan. 

Setelah kelima babak ini selesai, kami dapat waktu bebas sebelum pengumuman. Aku bersama Kak Jasmine sebagai LO waktu itu hanya berputar di sekitar fakultas MIPA dan rektorat untuk mengambil gambar. Kan sayang jauh-jauh dari Malang ke Depok, masa tidak foto di depan rektorat UI?? Hehehe. Ketika jam sudah menunjukkan pukul 13.00, kami segera berkumpul di gedung research MIPA-Pertamina untuk mengikuti sesi seminar nasional geologi. Seminar kali itu membahas tentang masa depan pekerjaan dibidang Oil & Gas dari sudut pandang geologis. Pematerinya pun tak kalah menarik, langsung dari praktisi ahli dibidang tersebut. Aku juga semakin paham bahwa sebenarnya Indonesia ini masih belum dieksplor keadaan geologisnya 100%, sehingga menjadi tantangan juga di masa depan. 

Setelah mengikuti seminar itu, tiba saatnya pengumuman. Ada banyak lomba, sehingga bidang Olimpiade Geosains diumumkan hampir diakhir sesi. Sejujurnya aku cukup berharap (hehe) karena soal yang dapat kujawab dengan baik meskipun ada yang salah yah. Ketika mulai dibacakan, Puji Tuhan namaku dipanggil guys menjadi Juara II Olimpiade Geosains GGC 2023. Sangat senang, bisa juara di kampus terbaik di Indonesia ini dan membawa nama Stetsa ke tingkat Nasional (yang bahkan ada mahasiswa yang ngga pernah denger sekolah aku :( sedih ). Aku semakin yakin, bahwa belajar dengan keras suatu saat akan berbuah baik dan memberikan kebermanfaatan pula untuk banyak orang! 

Salam dari aku, Benediktus Brahmantyo 

Seminar Nasional Oil & Gas

Kami para finalis dan ternyata sampai juara pun urutannya tetap hehe

Ketika kami mengerjakan sesi 1, Identifikasi Batuan & Mineral


Comments

Popular posts from this blog

Geoscience Gigantic Competition UI 2023 : Bagian Kesatu

Rainfall Patterns in Indonesia

Jalan-Jalan yuk ke SMPK Santa Maria II Malang ~ 9B-04